Letak Kabupaten Pangandara di Jawa Barat |
Peta Kabupaten Pangandaran |
GAMBARAN
UMUM WILAYAH
Kabupaten
Pangandaran merupakan kabupaten yang baru saja diresmikan pada tanggal 17
November tahun 2012 lalu, baru berumur kurang lebih 3,5 tahun lahirnya
Kabupaten Pangandaran didasari oleh Undang-undang nomor 21 tahun 2012 tentang
Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat yang ditandatangani
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan luas
wilayah kabupaten 168.509 Ha, Kabupaten Pangandaran berasal dari sebagian
wilayah Kabupaten Ciamis yang terdiri dari: Kecamatan Parigi, Kecamatan
Cijulang, Kecamatan Cimerak, Kecamatan Cigugur, Kecamatan Langkaplancar,
Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih dengan ibukota kabupaten
berlokasi di Kecamatan Parigi. Kabupaten Pangandaran memiiliki luas laut 67.340
Ha dan panjang pantau 91 Km.
Berbatasan
selatan langsung dengan Samudera Indonesia, menjadikan Kabupaten Pangandaran
memiliki potensi besar dibidang pariwisata perairan. Fakta ini mendukung misi
Kabupaten Pangandaran yaitu “Kabupaten Pangandaran pada tahun 2005 menjadi
kabupaten pariwisata yang mendunia, tempat tinggal yang aman dan nyaman
berlandaskan norma agama”
GAMBARAN
KONSTELASI WILAYAH
Berdasarkan
Peratutan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Nasional, Pangandaran ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategi Pariwisata
Nasional (KPSN) dimana kawasan tersebut memiliki fungsi utama pariwisata atau
memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh
penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan
budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta
pertahanan dan keamanan.
FUNGSI
UTAMA DAN PENDUKUNG WILAYAH
Selain
sebagai KPSN, Kabupaten Pangandaran juga ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26/2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Sementara berdasarkan Peraturan Daerah No.
22/2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat
2009-2029, Pangandaran ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional Provinsi
(PKNP). Dan Pangandaran ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP)
untuk penanganan ekonomi.
Dalam
RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwista Daerah) Provinsi Jawa Barat Tahun
2005 terkait penetapan Kawasan Wisata Unggulan di Jawa Barat, Kabupaten
Pangandaran yang saat itu masih merupakan bagian dari Kabupaten Ciamis
ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Rekreasi Pantai Pangandaran.
POTENSI
DASAR WILAYAH
A. DEMOGRAFI
Jumlah penduduk
Kabupaten Pangandaran pada tahun 2014 adalah 422.586 jiwa dengan jumlah
perempuan 212.022 jiwa dan laki-laki berjumlah 210.564 jiwa. Berdasarkan usia,
penduduk Kabupaten Pangandaran didominasi oleh penduduk dengan usia produktif
(15-44) berjumlah 207.898 jiwa.
Sumber: Website Resmi Pangandaran |
B. EKONOMI
Kabupaten Pangandaran
ditetapkan sebagai Kawasan Strategi Provinsi penanganan ekonomi, dengan
dukungan potensi yang dimiliki adalah di bidang pertanian, perikanan, serta
Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) unggulan wisata pantai.
- Pertanian
Luas sawah di Kabupaten Ciamis tahun 2012 tercatat seluas
51.903 Ha dan 26 persennya ada di Kabuopaten Pangandaran atau sekitar 13.000 Ha
dengan sawah irigasi dan tadah hujan. Sektor utama dalam produksi pertanian di
Kabupaten Pangandaran adalah pertanian tanaman padi dengan produksi mencapai
214.044 ton pada tahun 2012.
Selain pertanian padi, sub sektor pertanian palawija juga
tidak kalah potensial untuk ditingkatkan dengan jumlah produksi komoditas unggulan jagung 6.152 ton,
ubi kayu 11.300 ton, ubi jalar 2.520 ton, kacang tanah 752 ton, kacang kedelai
2.084 ton, kacang hijau 725 ton dan komoditas lainnya.
- Perikanan
Tempat pemeliharaaan atau penangkapan ikan di Kabupaten
Pangandaran tersebar di 4 tempat yaitu laut, tambak seluas 44 Ha, kolam seluas
339 Ha, sawah 18,30 Ha. Dengan hasil produksi ikan pada tahun 2012 yaitu
perikanan laut sejumlah 2.219,91 ton, tambak 687,8 ton, kolam 2.767,38 ton, dan
sawah 40 ton. Nilai produksi ikan laut hasil tangkapan nelayan yang masuk Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) pada tahun 2012 mencapai 2.220 ton dengan nilai 43,03
milyar bukti nyata potensi ekonomi dari perikanan yang menjajikan untuk di
kelola.
- Pariwisata
Ditetapkan sebagai KPSN, Pangandaran memiliki berbagai
alternatif wisata untuk dikunjungi. Pangandaran selalu dipadati pengunjung
ketika masa liburan tiba. Merupakan
potensi terbesar yang dimiliki Kabupaten Pangandaran baik objek wisata pantai
maupun sungai, objek wisata ternama yang terdapat di Kabupaten Pangandaran
diantaranya: pantai pangandaran, taman wisata alam (cagar alam pananjung),
pantai batu hiu, pantai batu karas, pantai madasari, pantai karapyak, dan
wisata sungai yaitu cukang taneuh (green canyon), citumang, santirah.
Green Canyon |
Pantai Batu Hiu |
Hal lain yang menjadi daya tarik dari wisata di
Kabupaten Pangandaran adalah telah tersedia fasilitas hotel dengan kelas yang
bervariasi dan cukup lengkap, restoran dan tempat hiburan lainnya.
C. SOSIAL
BUDAYA
Masyarakat Pangandaran
umumnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari menggunakan bahasa Sunda, namun
tidak jarang ditemui masyarakat berbahasa Jawa di Pangandaran. Hal ini
dipengaruhi oleh letak Kabupaten Pangandaran yang berada di Jawa Barat dan
berbatasan langsung dengan Jawa Tengah.
Kabupaten Pangandaran juga
memiliki daya tarik tersendiri dari sisi budaya, terlihat dari beberapa
kesenian tradisional yang sering disuguhkan saat acara tertentu di Pangandaran.
Beberapa merupakan asli khas Pangandaran namun beberapa juga merupakan hasil
pencampuran budaya. Kesenian budaya yang sering ditampilkan oleh masyarakat
Pangandaran diantaranya, Ronggeng Gunung, Kuda Lumping, Seni Kentongan,
Kesenian Rengkong, Wayang Golek, Wayang Kulit, dan Sintren.
Ronggeng Gunung, Kesenian Khas Pangandaran |
Selain kesenian, masyarakat
Pangandaran umumnya masih percaya terhadap ritual-ritual terdahulu yang dalam
pelaksanaanya mendapatkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Ritual Hajat Laut
merupakan salah satu ritual yang masih dilakukan oleh masyarakat Pangandaran.
D. SARANA
PRASARANA
Menjadi Kabupaten
tujuan destinasi wisata baik untuk warga lokal maupun warga asing, menuntut
Kabupaten Pangandaran memiliki sarana prasarana yang baik sehingga menunjang
keberlangsungan aktivitas setempat.
Namun tantangan
tersebut belum mampu dijawab sepenuhnya oleh Kabupaten Pandanadaran, dilansir
dari media online tidak sedikit yang mengeluhkan terhadap penyediaan dan
pelayanan sarana prasarana disana baik warga asli Pangandaran atau wisatawan
Menanggapi
keluhan tersebut, Pemerintah Kabupaten Pangandaran dengan sigap mencangangkan
pembangunan program yang dapat meningkatkan penyediaan dan pelayanan sarana
prasarana . Pembangunan ini nantinya juga pasti akan berdampak terhadap
memingkatnya kunjungan wisatawan di Pangandaran.
POTENSI
YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
Meninjau dari
potensi demografi yang dimiliki Kabupaten Pangandaran, peran Kabupaten sebagai
destinasi wisata harusnya dapat menyerap usia produktif atau ketenagakerjaan
yang ada di Kabupaten Pangandaran. Bahkan dari mereka dapat membuka usaha
sendiri seperti restoran, peningapan, atau sekelas jasa laundry harian yang dapat memperkerjakan orang lain. Selain dapat
meningkatkan perekonomian daerah, juga dapat meminimalisisr pertambahan jumlah
pengangguran terutama di Kabupaten Pangandaran.
Sebagai destinasi
wisata favorit di Jawa Barat, peningkatan kualitas pelayanan ataupu
inovasi-inovasi wisata perlu ditambahkan dalam rangka meningkatkan wisatawan
yang datang. Inovasi pembangunan gedung khusus untuk penampilan kesenian
Pangandaran dapat dilakukan untuk pemberdayaan penduduk terutama penduduk usia
produktif yang menonjol di Kabupaten Pangandaran. Selain menyerap tenaga kerja,
inovasi ini dapat dengan berkelanjutan melestarikan kesenian Kabupaten
Pangandaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Penyusunan
Actioon Plan Pengembangan Kepariwisataan Jawa Barat Kawasan Wisata Kria dan
Budaya Priangan